Curhat Ibu Pekerja Yang Akhirnya Resign Juga


Kenapa akhirnya memilih resign? Ini pertanyaan mudah yang jawabannya bisa sesulit menjelaskan kenapa untuk terhindar dari Covid-19 harus rajin cuci tangan padahal kan penularannya melalui droplet atau cairan dari orang yang terinfeksi? Nggak nyambung ya buibu? Ya sudahlah ya dimaklumi saja namanya juga emak-emak galau lagi mau curhat 😅.

Simpelnya sih, alasan saya akhirnya memutuskan resign adalah "Karena Aku Perempuan" seperti gambar cover novel yang saya pasang di awal tulisan. Karena kalau saya lelaki maka saya berkewajiban untuk terus berkarir sampai saya tidak lagi bisa berpikir.

Memangnya kenapa kalau perempuan tidak bisa terus berkarir? Bukan tidak bisa, kalau kondisinya memungkinkan bisa saja perempuan terus berkarir bahkan banyak juga yang karirnya lebih sukses dari kaum pria. Contohnya sudah banyak kok dan saya tidak akan membahasnya disini. Hanya saja, banyak kondisi yang membuat perempuan harus memutuskan berhenti berkarir dan menjadi ibu rumah tangga.

Pic from YouGov

Saya sendiri setelah menikah masih tetap bekerja, bahkan setelah memiliki anak pun suami masih mengijinkan untuk tetap bekerja karena Alhamdulilah kami mendapatkan mbak pengasuh yang bisa membantu menjaga anak kami. Kami percaya meninggalkan anak kami hanya berdua dengan mbak pengasuh karena mbak pengasuhnya kebetulan tetangga kami dan ibunya pun sudah lama bekerja sebagai ART (asisten rumah tangga) di rumah mertua saya.

Lalu kenapa akhirnya memutuskan resign juga? kembali ke pertanyaan awal ya kan? Pemicunya ya karena mbak pengasuh anak kami memutuskan resign. Kenapa tidak mencari mbak pengasuh pengganti? Toh selama proses pencarian kan bisa memanfaatkan jasa day care untuk menitipkan anak sementara saya dan suami tetap bekerja? Benar sekali, banyak alternatif yang bisa dipilih dan alasan mbak pengasuh resign menjadi sangat klise sebagai sebuah alasan. Maka alasan utamanya kembali ke jawaban saya di awal tulisan, hehehe.

Bagi saya pribadi, memutuskan untuk resign dari pekerjaan bukanlah keputusan yang mudah. Saya sempat tidak bisa tidur nyenyak berhari-hari, merasa galau dan kadang merasa sedih juga. Ada mimpi yang harus dikubur, ada career path yang harus di-stop tiba-tiba, tidak ada lagi karir yang bisa dibanggakan dan kemandirian finansial yang membuat saya bebas meng-entertain diri sendiri. Akh, emak-emak yang satu ini memang pencinta jajan, icip-icip kopi di kedai kopi yang baru buka, dan belanja online yang kadang-kadang tidak terpakai. 

Pic from Kaskus
Menjadi ibu pekerja ataupun ibu rumah tangga keduanya sama-sama memiliki tantangan tersendiri pastinya, saya tidak akan memperdebatkan mana pilihan yang lebih baik. Saya sudah mengalami susah senangnya menjadi ibu pekerja dan sebentar lagi akan menjalani "new normal" sebagai ibu rumah tangga. Sebagai ibu, saya yakin keduanya sama-sama pejuang yang harus dihargai apapun alasan dibalik pilihan yang diambil serta konsekuensi yang mengikutinya. Jadi stop untuk nge-judge kekurangan mereka masing-masing.  

Dan bagi ibu pekerja yang sedang dilema karena tuntutan untuk berhenti berkarir, kalian tidak sendirian kok. Kalian hanya perlu bicara baik-baik dengan diri sendiri dan buang jauh-jauh pikiran negatif atas stigma-stigma ibu rumah tangga yang banyak beredar di masyarakat. Banyak loh perempuan-perempuan hebat di luar sana yang meskipun tidak kerja kantoran lagi, tetapi masih bisa berkarya bahkan ada juga yang sukses menjadi business women padahal awalnya hanya berniat mengisi waktu luang dengan berjualan online. Saya pun akan menantang diri saya sendiri dengan belajar dari sosok-sosok hebat seperti mereka. Bagi saya yang terpenting saat ini adalah keikhlasan untuk berdamai dengan ego kita sendiri. Ego yang kadang-kadang menggurui hati dan membuat kita lupa diri. 

Mengutip kata suami saya, "cobalah untuk ikhlas menjadi ibu rumah tangga yang artinya harus ikhlas mengurus anak, harus ikhlas mengurus suami, harus ikhlas mengurus segala urusan rumah, dan harus ikhlas doain suami bekerja dengan baik serta lancar rejekinya". Amiin, tetap semangaaat!!! 


2 comments

  1. congratz tri akhirnya lulus juga jadi working moms, banyak waktu sama anakkk,,,, yeayyyy
    yuk kita semangat buat jadi lady boss, hahaha

    ReplyDelete
  2. semoga semua diberi kesehatan agar dapat beraktifitas dengan maximal

    ReplyDelete