Kuburan batu Londa |
Tana Toraja sudah masuk ke dalam bucket list saya untuk dikunjungi mulai dari tahun 2010, tetapi baru mendapatkan kesempatan di bulan November tahun 2016 atau 6 tahun kemudian. Itu pun rejeki dari kantor yang mengadakan employee gathering atau lebih tepatnya jalan-jalan bareng kesana. Bagaimana rasanya? Bahagia sekali karena akhirnya salah satu bucket list saya bisa terwujud dan gratis pula, ahaha.
Kenapa saya begitu tertarik dengan Tana Toraja? Alasan paling mendasar tentu saja seperti kebanyakan orang yang penasaran dengan kuburan batu kuno disana. Dan alasan berikutnya karena saya ingin mencicipi kopi Toraja di tanah asalnya kopi itu tumbuh. Mungkin bagi orang lain, alasan itu terdengar aneh, tetapi memang begitulah adanya, hehehe.
Sebenarnya ada banyak sekali kompleks kuburan kuno di Tana Toraja yang sudah menjadi destinasi wisata para turis baik asing ataupun lokal. Tetapi yang saya kunjungi waktu itu hanya Lemo dan Londa saja.
Londa sendiri merupakan komplek kuburan batu kuno berupa goa yang berada di atas bukit. Ada kisah paling hits yang diceritakan oleh guide kami mengenai salah satu isi peti jenazah di kuburan batu Londa, konon ada sepasang kekasih dengan cinta setragis Romeo dan Juliet dari Rantepao yang disemayamkan disana. Jadi sepasang kekasih yang hubungannya ditentang kedua orang tua mereka ini merupakan sepupu jauh, karena tidak mendapatkan restu akhirnya mereka memilih bunuh diri bersama dan jenazahnya disemayamkan di kuburan batu ini.
Begitu memasuki area kompleks kuburan batu Londa, kita akan langsung disambut dengan peti-peti jenazah yang diletakkan bertumpuk di sisi tebing dan Tau-Tau (patung yang dipahat dari kayu sebagai personifikasi orang yang telah meninggal) yang dipajang di depan Goa seperti gambar di atas. Uniknya, tidak semua peti diletakkan bertumpuk, tetapi ada juga yang digantung tinggi di atas. Katanya sih semakin tinggi letak peti maka semakin tinggi pula posisi orang yang meninggal tersebut di masyarakat.
Begitu memasuki goa, kita akan langsung melihat tengkorak manusia yang diletakkan begitu saja seperti tampak pada gambar di atas. Ada banyak sesajen juga di sekitarnya, mulai dari rokok sampai botol-botol kaca yang entah berisi apa. Peraturan yang harus kita patuhi disini, dilarang memindahkan tengkorak-tengkorak manusia tersebut karena untuk memindahkannya perlu upacara adat khusus yang sangat sakral bagi orang Toraja.
Dari Londa, kami langsung menuju Lemo. Jaraknya tidak terlalu jauh, hanya kurang dari 30 menit perjalanan menggunakan bus. Kuburan batu Lemo ini berbeda dengan Londa yang eksotis namun kental akan hawa mistis karena letaknya di dalam goa. Sementara Lemo ini berupa tebing batu kapur, dimana peti-peti mati diletakkan di dalam tebing lengkap dengan Tau-Tau seperti pada background foto saya ini.
Kuburan batu Lemo |
Lemo ini meskipun kuburan, tetapi kesan angker-nya tidak terasa seperti ketika saya berada di Londa. Pemandangan di sekitarnya juga cantik dan menggoda untuk dijadikan latar berfoto narsis, hehehe.
Selain Londa dan Lemo, sebenarnya saya juga ke Kete Kesu tetapi saya lupa apakah saya sempat berfoto di kuburan batunya atau tidak. Saya cuma menemukan foto-foto di Tongkonan (Rumah Adat Toraja) sebelum memasuki komplek kuburan batu.
Tongkonan |
Kalau tidak salah ingat, kuburan batu Kete Kesu itu kuburan batu yang spesial. Jadi hanya orang-orang yang sanggup melaksanakan uparaca Rambu Solok saja yang bisa dimakamkan disana. Upacara Rambu Solok sendiri merupakan upacara adat kematian yang mengharuskan untuk memotong beberapa ekor kerbau, makanya hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melakukannya. Harga kerbau kan mahal, apalagi Kebo Bule seperti yang saya temui di parkiran saat akan menuju desa Kete Kesu ini. Harganya dibanderol sampai dengan 1 M. Lebih mahal harga Kerbau ya daripada harga Pajero terbaru, ahaha.
Kebo Bule |
Oya, kalau kalian akan liburan ke Tana Toraja dan masih bingung akan menginap dimana, rekomendasi saya adalah hotel Toraja Misiliana. Hotelnya luas, fasilitasnya lengkap dan yang penting adalah kita bisa puas berfoto-foto dengan latar pemandangan hijau dan Tongkonan yang khas Toraja banget.
Hotel Misiliana ini lokasinya ada di Jalan Pongtiku No. 27, Lemo Menduruk, Rantepao, Tallulolo, Kesu, Tana Toraja. Kalau kalian menginap disini tidak akan kesulitan untuk menuju ke komplek kuburan-kuburan batu yang saya kunjungi karena letaknya memang dekat dengan hotel.
Untuk menuju ke Tana Toraja sendiri, kalian harus membeli tiket pesawat ke Makassar dulu sebelum melanjutkan perjalanan kurang lebih 6 sampai 7 jam menggunakan bus. Tetapi percayalah, lelah selama perjalanan panjang itu akan terbayar lunas begitu kalian sampai di Tana Toraja. So, ayo masukkan Tana Toraja ke dalam daftar tempat wisata yang akan dikunjungi tahun ini karena dijamin kalian tidak akan menyesal.
Hotelnya lucu banget yaa~
ReplyDeleteIya mba, harganya pun masih on budget kok
Delete😍
ReplyDeleteDari dulu masih penasaran sangat dengan tana toraja ini. Semoga akan datang kesempatan berkunjung ke sana. Etapi kok rada ngeri juga yaaa...haha
ReplyDeletemerinding2 dikit sih mba tapi seru kok ahaha
DeleteDari dulu masih penasaran sangat dengan tana toraja ini. Semoga akan datang kesempatan berkunjung ke sana. Etapi kok rada ngeri juga yaaa...haha
ReplyDeleteWaw itu kuburan ya mbak, serem tapi seru kayaknya ya masuk kesana hehehe. Tana Toraja ini juga salah satu bucketlist saya. Mudah-mudahan sampai deh kesana, nyiapin dulu budgetnya wkwkw
ReplyDeleteamiiin, semoga liburan akhir tahun ini bs kesana mba hehe
DeleteSelamat sudah berhasil mewujudkan salah satu wishlist, kak. Aku juga mau ke Toraja. Tapi karena cuti dan uang terbatas, jadi lebih memprioritaskan perjalanan ke luar negeri hehe. Aku salut sama orang yang inget sejak kapan mereka membuat travel bucket list :D
ReplyDeleteSaya ini pelupa mas, jadi saya rajin membuat catatan termasuk bucket list yang selalu saya update setiap awal tahun, hehehe
DeleteSeperti dream comes true ya mba..akhirnya bisa berkunjung ke tana toraja bareng2 sama temen kantor pula😊..seru pastinya
ReplyDeleteBenar mba, Alhamdulilah rejeki nomplok hehehe
DeleteWah sama banget kak Toraja juga masuk wishlist travelling aku dan alhamdulillah sudah kesampaian tahun lalu. Terasa banget jauh perjalananya dan sudah terbayar tuntas yaa kak heh. Next kemana lagi nih kak?
ReplyDeleteSaya masih penasaran dengan Danau Toba sih, tapi sepertinya harus menunggu si bocil agak besaran dlu baru bisa travelling lagi, hehehe
DeleteTana Toraja juga salah satu bucket list saya :( sayangnya ketika ke Makassar belum dapet kesempatan kesana :(
ReplyDeletewaaah sayang sekali ya, masih cukup jauh sih memang dari Makassar
DeleteKira-kira berapa lama perjalanan dari hotel ke Tana Toraja? Aduh itu harga kebo mahal amat, ya hehehe
ReplyDeleteKalau dari hotel tempat saya menginap cuma sekitar 10-15 menit saja dengan bus, iya mahal banget memang saya saja shok pas baru tau, hehehe
DeleteSeru tadi serem juga ya mbak wisata ke kuburan. Hehe... Tapi sepertinya memang worth to visit tempat-tempat itu. Semoga saya juga bisa ke sana :D
ReplyDeleteAmiin, hehehe... Ayo traveling ke tempat2 unik d negeri sendiri
DeleteLuar biasa mbak... Sya pengen kmna2 tapi gak punya waktu libur haha
ReplyDeleteWaaah, mbaknya sibuk sekali ya... tetap semangaaat mba, hehe
DeleteNah..ini satu lagi tempat dg budaya unik yg ingin kukunjungi.. Trmksh sudah berbagi cerita, mba .
ReplyDeletesama2, terima kasih jg sudah main2 ke blog saya hehe
DeleteTator emang unik dan menarik banget ya.. Pemandangan nya juga kece.. begitu juga perjalanan Makassar-Tator juga pemandangannya beragam.. Pengen kesini lagi euy
ReplyDeletesetuju mba pemandangan sepanjang perjalanan Makassar - Tator memang luar biasa indahnya
DeleteBagus banget foto di Kuburan Batu Lemo dan di penginapannya. Hotelnya kelihatan bersih dan rapi plus bagus ya. Ikut bahagia deh mbak udah terlaksana jalan2 ke Toraja, bikin mupeng yang belom hihihi :D
ReplyDeleteSalah satu destinasi impian nih Tana Toraja. Sumpah, nyesel banget dulu 2 tahun tinggal di Makassar dan gak sempat melipir ke Toraja huhuhu
ReplyDeleteSemoga nanti bisa ke sana
amiin, semoga bisa segera terwujud mba
DeleteAhaha, Misiliana sih buatku nggak ramah kantong ��
ReplyDeleteSaya juga ke Toraja tahun 2016 dan masih kepengen balik lagi. Waktu ke sana belum suka nge-blog begini, jadi cuma mampir untuk foto-foto dan kurang dapat banyak informasi :)
Tahun ini rencana mudik ke Makassar dan mampir Makale apa daya tiketnya mahal pisan kudu nabung lagi..kangen dengan suasana Makale..
ReplyDeleteSaya belum sempat explore Makale waktu ke Tator mba, sepertinya kota yang indah ya
DeleteTana Toraja udah masuk dalam wish list aku sejak.... hmmm 2015 sih. Jadi mungkin aku harus bersabar di 2021 ya untuk terwujud. ahahahahaha
ReplyDeleteGa sabar banget ingin mengunjungi ke Kuburan Batu Lemo. Tapi kayanya aku mau namatin pulau Jawa dulu aja deh. Sambil berharap pada turunnya harga tiket pesawat.
Perjalanan panjang 7 jam lumayan juga mbak, terbayar yah dengan pemandangan yang menakjubkan
ReplyDeleteSebenernya Toraja itu luaaaas banget dan wisatanya banyak. Terus kalau kuburan yang kuno itu ada Erong Lombok Parinding. Btw, kalau kesini lagi nginap di daerah Sesean atau Lo'lai aja kak. Pemandangan alamnya cakep banget kalo pagi. Awannya bikin nagih.
ReplyDeletemampir yaake blog aku lilpjourney.com
Siyaaap, semoga bs ke Tator lagi dan bisa explore lebih luas lagi, amiin
DeleteTana Toraja juga merupakan salah satu bucket list saya, tapi sepertinya saya masih maju mundur mau kesananya. Padahal ingin srkali kesana melihat sendiri Tana Toraja, kalau baca cerita beberapa teman yang kesana jadi pengen.
ReplyDeleteAyooo semangat mba, hehehe
DeleteTradisi di Toraja memang unik. Di Indonesia suku yang mengadakan tradisi unik seperti ini gak banyak kan ya?
ReplyDeleteIndonesia memang kaya akan budaya. Sayang saya belum bisa mengunjungi Toraja. Semoga nanti ada kesempatannya. Amin.
Iya mba bersyukurlah kita punya negeri yang begitu kaya seperti ini
DeleteHai Trie, saya kirain Makassar-Toraja biasanya 9 jam nih, tapi Trie sampai di Toraja lebih cepat ya. Trie pakai bis merk apa?
ReplyDeleteWah saya lupa nama bisnya mba, soalnya kantor yang sewa dan urusin semuanya buat acara gathering waktu itu
Delete