Bisnis memproduksi dan menjual baju menyusui yang kami (saya dan teman saya) beri label "Ambuethnic" ini sebenarnya sudah kami mulai sejak bulan Juli tahun lalu kemudian mulai dipasarkan secara online di Instagram dan juga Shopee sejak Agustus 2019 atau tepatnya setahun lalu. Tetapi karena strategi produksi yang kurang tepat dan tidak ada yang benar-benar serius untuk memasarkan produk ini, jadilah akhirnya bisnis ini seperti mati suri.
Jujur saja, awal ketertarikan saya dengan bisnis baju menyusui ini karena kebutuhan pribadi sebagai busui yang bekerja kantoran. Tentu saja yang saya butuhkan bukan sekedar pakaian yang nyaman untuk dipakai ke kantor, tetapi juga harus memudahkan saya ketika pumping dimanapun termasuk di meja kerja sekalipun. Memang ada apron menyusui atau kalau kepepet sebenarnya bisa juga menggunakan mukena, tetapi pastinya tidak sepraktis ketika kita menggunakan baju menyusui.
Kami memang baru memproduksi dua model baju menyusui yaitu model blouse seperti gambar di awal dan model tunik panjang seperti gambar di atas. Mungkin pemilihan model baju dan variasi warna kami kurang sesuai dengan pasar sehingga menjadi kurang diminati. Saya pun saat ini sedang mencoba mengevaluasi dan mempelajari kembali kesalahan-kesalahan dari produksi tahap pertama kami. Semoga saja bukan karena foto modelnya yang kurang sedap dipandang mata, hahaha.
Lalu mengenai harga? Ini juga masalah yang cukup membuat saya garuk-garuk kepala. Beberapa kali saya pernah menawarkan baju menyusui ini ke teman-teman kantor dan rata-rata mereka kurang sreg dengan harganya yang dinilai terlalu mahal, padahal kami memasang harga 175k karena memang segitulah harga yang sesuai dengan ongkos produksi kami. Ini salah satu pe-er buat saya sih untuk bisa mencari solusinya.
Efek dari komentar mengenai harga yang dibilang kemahalan, tentu saja membuat saya menjadi tidak percaya diri untuk menawarkan produk ini. Saya sadar, banyak hal yang harus kami koreksi mulai dari pemilihan model pakaian, bahan baku, konveksi, sampai tampilan dan pengemasan produk. Karena jujur saja kami memulai bisnis ini tanpa banyak survey dan riset terlebih dulu. Semuanya serba terburu-buru, alasannya klasik, "mumpung semangatnya lagi ada, jangan ditunda-tunda". Akibatnya ya seperti judul tulisan ini, bisnis kami mati suri selama setahun lebih. Sedih? Belum sampai ke tahap sedih sih, masih di tahap kecewa dan tetap keras kepala untuk memulai lagi.
Susah ya ternyata untuk menjadi pebisnis 😅. Jadi jangan pernah nyinyir kalau melihat teman kalian yang menjual produk dagangannya dengan begitu agresif sampai terkadang menggangu sekali karena memang harus seperti itulah cara memasarkan produk. Lalu kalau kalian melihat para pebisnis yang sudah sukses dan sepertinya apapun yang mereka jual selalu laris manis, mungkin sebenarnya mereka pun sudah pernah melalui pahit getirnya memulai bisnis baru tetapi kalian tidak pernah tahu.
Jadi, penyemangat untuk diri sendiri saat ini adalah jangan biarkan bisnismu mati suri. Lakukan cara apapun untuk menghidupkannya kembali, karena bisa saja suatu saat nanti dari bisnis inilah pundi-pundi uangmu justru datang. Siapa tahu ya kan?
Tetap Semangat!!! Keep Nursing With #Ambuethnic...
udah pake dong bajunya sukaaa bangettt tapi belum sempet fotooo buat review, sukses yah tri biar jadi juragan baju busui
ReplyDeleteAmiin Bun 😉
Delete