Wakai, Sepatu Lokal Yang Nyaman Untuk Pejalan



Apa sih yang biasanya menjadi pertimbangan perempuan dalam memilih sepatu? Kebanyakan sih karena "lucu" yang difinisi "lucu"-nya itu hanya kita dan Tuhan Yang Tahu... ahaha. Saya juga begitu, dulu. Tetapi seiring berjalan-nya waktu dan melihat tumpukan sepatu-sepatu "lucu" itu akhirnya hanya teronggok di rak sepatu tanpa masa depan yang jelas, mulailah saya mengesampingkan kategori "lucu" itu sedikit demi sedikit. Apalagi setelah menikah dan Pak Suami termasuk orang yang cerewet ketika melihat ada sepatu baru yang nongkrong di rak sepatu, jadi saya terpaksa menahan diri sekuat mungkin ketika keinginan untuk memiliki sepatu baru tiba-tiba muncul tetapi sebenarnya belum menjadi sebuah kebutuhan. 

Jadi, sekarang ini saya hanya memiliki 3 pasang sepatu yang 2 diantaranya adalah merk Wakai. Kenapa memilih Wakai? Awalnya karena rekomendasi dari teman, katanya si Wakai ini nyaman dipakai dan tahan lama alias awet jadinya beli sekali bisa dipakai sampai jutaan kali sampai si sepatu bulukan dan minta dipensiunkan. Tetapi sejujurnya saya kurang suka dengan model sepatu Wakai yang out sole nya tipis banget itu. Saya kira semua sepatu Wakai sama model out sole nya, ternyata ada loh yang out sole nya tebal. Model Plush namanya, jadi sepatunya itu seperti wedges. Tetapi tetap ringan dan nyaman di kaki. Dan memang benar sih Wakai itu awet, saya membelinya setahun lalu dan sampai saat ini masih saya pakai terus. Desain si Plush ini memang dibuat berbeda sekali dengan kebanyakan sepatu Wakai ya, mungkin si designer mulai bosan dan mencoba berinovasi dengan harapan mendapatkan target market yang baru, saya salah satunya, hehehe. 

Wakai Plush, Pic from Tokopedia

Selain si Plush ini, beberapa bulan kemudian saya juga menemukan produk Wakai yang desain-nya seperti ciri khasnya Wakai tetapi out sole nya tebal dong, waah.... senang rasanya si Wakai seperti mendengarkan aspirasi saya. Dari sekian banyak model sepatu baru keluaran Wakai ber-out sole tebal itu, ada satu model yang saya naksir berat. Eit tunggu dulu, karena saya sudah berkomitmen untuk membeli sesuai kebutuhan akhirnya saya pending lah keinginan saya itu, hikshiks

Wakai hashigo, pic from Tokopedia

Saya berhasil menahan diri sampai hampir 6 bulan lamanya, itu sebuah pencapaian sih menurut saya karena selama ini kalau menginginkan sesuatu sukanya sampai terbawa mimpi dan ujung-ujungnya saya balik lagi untuk membelinya. Nah khusus si Wakai Hashigo ini pada akhirnya memang saya beli juga, tetapi setelah melewati puluhan purnama dan ratusan pertimbangan yang matang, ahaha.


Apa sih istimewanya si Wakai Hashigo ini sampai saya tetap setia mengincarnya selama 6 bulan ini? Hal yang membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama adalah warnanya, saya pecinta warna hijau loh dan kalau sedang impulsif kadang-kadang saya suka membeli barang tidak penting hanya karena warnanya yang saya sukai.
Wakai Hashigo ini tidak kalah nyaman dengan si Plush, cuma tampilan-nya memang lebih kasual seperti ciri khas sepatu Wakai pada umumnya. Semoga sama-sama tahan bantingnya seperti si Plush juga yang awet meskipun setiap hari saya pakai di segala medan. Saya memang tidak memisahkan antara sepatu selama di kantor dengan yang saya pakai jalan pulang pergi menuju kantor. Jadi satu sepatu untuk semua...ahaha. 

Dan kalau selama ini banyak orang yang underestimate pada produk lokal khususnya sepatu kanvas, saya kira Wakai ini bisa dipertimbangkan sebagai referensi sepatu kanvas lokal yang nyaman untuk pejalan. Tidak pegal saat dipakai jalan dan beraktifitas seharian, bahkan pernah saya pakai turun tangga dari lantai 15 gedung kantor saya saat simulasi kebakaran dan tetap nyaman di kaki.

Untuk harganya, memang si Wakai ini lumayan mahal jadi kalau sabar sih tunggu saja saat ada diskon meskipun diskonnya tipis-tipis tapi lumayan lah, hehehe. Cuma kalau dibandingkan dengan daya tahan dan kenyamanan saat dipakai, saya pikir worth it kok. Penggemar Wakai mana suaranya? 

No comments