Drama Mencari Baby Box

Baby Box Dede Utun masih tahap proses produksi

Begitu memasuki usia kandungan 34 week, Neneknya si Utun langsung mengajak saya dan Pak Suamik untuk mencari baby box. Beliau memang sudah berniat dari jauh hari ingin memberikan kado baby box buat Utun.

Pencarian awal tentu saja ke Istana Baby yang lokasinya di seberang rumah dan sepertinya cukup lengkap menjual berbagai perlengkapan bayi. Jujur sih, saya sendiri selama ini selalu belanja perlengkapan bayi secara online, jadi belum pernah mampir ke Istana Baby yang jaraknya hanya selemparan batu dari gerbang rumah. 😅 

Istana Baby ternyata memang cukup lengkap menjual berbagai macam perlengkapan bayi dan ibu, mulai dari pakaian bayi, baby toiletries, gendongan, diaper bag, breast pump, sampai stroller dan baby box pun ada. Tapi sayangnya, baby box yang dijual di Istana Baby hanya ada merk Pliko, itu pun barangnya cuma ada dua jenis saja. Salah satunya yang di bawah ini nih. Kalau saya sih kurang suka dengan materialnya yang terkesan ringkih sekali.  


Setelah gagal menemukan baby box yang sesuai dengan keinginan hati di Istana Baby, besoknya kita lanjut menjelajah sekitaran Cibubur demi menemukan baby box idaman. Karena Bapaknya Utun sebenarnya ingin baby box yang terbuat dari besi dengan alasan kokoh dan awet maka meluncurlah kita ke Diana Eva Furniture, tempat membeli ranjang besi beberapa bulan lalu. Tetapi eh tetapi baby box besi yang kita cari-cari itu ternyata tidak dijual disini, Diana Eva Furniture hanya punya baby box dari kayu yang penampakannya seperti gambar di bawah ini. Itupun harus indent dua minggu karena cuma tersedia barang display saja. Kalau soal harga sih standar lah 1,2jt. 

Baby Box di Diana Eva Furniture

Akhirnya dengan berat hati, kita tinggalkan baby box di Diana Eva Furniture menuju target selanjutnya, Adek Mungil Baby Shop yang menurut review beberapa blogger cukup komplit menjual berbagai perlengkapan bayi. Ini nih penampakan tokonya.


Disinilah drama mencari baby box dimulai. Awalnya kita sudah ragu toko ini menjual baby box karena tempatnya yang sempit, hanya satu ruko saja seperti penampakan di atas. Tetapi untuk menghilangkan rasa penasaran, akhirnya kita nanya ke petugas penjaga toko yang sepertinya merangkap kasir juga dan dia bilang sih jual baby box meskipun mimik mukanya meragukan.

Sempat nunggu si mas penjaga toko mencari-cari data di komputernya kurang lebih sepuluh menitan, sepertinya sih dia ngutak-ngatik data stok barangnya. Sampai akhirnya datanglah si Bu Bos pemilik Adek Mungil Baby Shop dan langsung menghampiri dengan muka songong-nya. Aneh deh masa penjual pasang muka jutek begitu sih. Dan diluar dugaan juga sama pertanyaan pembukanya yang langsung bikin kita shok. Kira-kira begini nih, 
"Mau cari baby box ya? Punya budget berapa? Kita jualnya barang bagus soalnya, merk Aprica buatan Jepang harganya 2,5 juta tapi kita nggak bisa bongkar barangnya buat ditunjukin karena kalau nanti kamu nggak jadi beli kan nggak bisa laku lagi, saya yang rugi dong bla bla bla".

Hey, hello? Penjual kok menyepelekan pembeli seperti itu ya? Masa kita mau beli barang nggak boleh lihat dulu bentuknya seperti apa? Gimana kita mau yakin kalau barang itu benar-benar bagus seperti kata si penjual? 
Saya yang udah baper langsung melengos pergi sambil mencari-cari di Google Search. Penasaran mau tahu seperti apa sih penampakan baby box Aprica yang menurutnya super duper bagus itu.

Ini nih baby box Aprica yang katanya kualitas nomor satu itu

Neneknya Utun juga udah sebel banget denger ocehan si Bu Bos songong pemilik Adek Mungil Baby Shop, tapi Pak Suamik sih masih terus menanggapi dengan kalimat-kalimat ketus membalas kesongongan si Bu Bos, ahahaha.... bagoooosss. Istrimu mendukungmu dari luar toko. 😁 

Alhasil, drama mencari baby box setengah harian itu pun diakhiri dengan pesan PHD (Pizza Hut Delivery) di sebelah Adek Mungil Baby Shop. Segala macam kesal itu obat paling mujarabnya memang makan, hihihihihi. Beneran kapok deh datang ke Adek Mungil Baby Shop, nggak rekomen buat teman-teman yang lagi mencari perlengkapan bayi entah buat keperluan sendiri ataupun buat kado. Masih banyak kok baby shop lain yang penjualnya lebih sopan, atau kalau nggak punya cukup waktu lebih  baik pesan online saja sekalian.

Dan finally, Engkongnya Utun pun berinisiatif untuk baby box sepertinya lebih baik pesan saja di tukang pandai besi seberang rumah. Material dan model bisa dibuat sesuai keinginan kita dan jadilah seperti baby box di gambar paling awal itu. Saya sih puas dengan hasilnya, meskipun belum finishing. Terima kasih Engkongnya Utun, drama mencari baby box pun bisa diakhiri dengan cukup manis. 😊😍
   

No comments