Pulau Padar |
Destinasi bulan madu tiba-tiba saja menjadi bagian yang "ikut-ikutan" penting menjelang detik-detik terakhir menuju tanggal pernikahan kami. Dan cukup membuat kami berdebat panjang lebar juga. Dari yang awalnya saya mengajukan 3 destinasi hingga akhirnya mengerucut menjadi 1 destinasi yang kami sepakati bersama, tetapi akhirnya kami batalkan dengan berbagai pertimbangan dan sampailah kami pada keputusan final yaitu.... Flores, tepatnya Pulau Komodo.
Pertanyaan selanjutnya adalah kenapa memilih pulau Komodo? alasan "masuk akal"nya sih sudah pernah saya tulis di https://phinemo.com/bulan-madu-ke-pulau-komodo/ kalau untuk alasan yang "nyeleneh" nya kira-kira begini, saya dan suami tidak mau bulan madu ke tempat-tempat yang biasa teman-teman kami jadikan destinasi bulan madu, terlalu mainstream dan membosankan ahahaha belagu ya? Oke, maaaaafkan kami. Sebenarnya sih kami cuma ingin ke tempat yang berbeda aja supaya cerita bulan madu kami nantinya menjadi unik dan istimewa. Begitulah kira-kira, hehehe...
Setelah fixed memilih Pulau Komodo, mulailah saya mencari-cari referensi di internet tentang paket wisata kesana. Kami sengaja tidak memilih backpacker-an karena tidak ingin acara bulan madunya jadi malah repot. Ada banyak referensi ke Pulau Komodo dari yang fasilitas biasa saja sampai yang luar biasa, tetapi yang paketnya lengkap dengan Waerebo dan Kelimutu hanya saya temukan di http://fun-adventure.com/6d5n-sail-komodo-dan-overland-flores/
Tanpa pikir-pikir lagi saya langsung chat ke CP-nya dan booking untuk trip tanggal 10-15 Desember 2016, harga paket tripnya waktu itu 3.900k per orang. Calon suami juga langsung oke dan semangat nyari tiket dan hotel murah. Hunting tiket dan hotel pun dimulai ahahaha. Berbekal informasi dari teman-teman yang doyan ngetrip kalau tiket murah biasanya nongol di hari rabu atau kamis siang akhirnya di hari-hari itulah kami pantengin traveloka, tiket.com, sampai pegi.pegi.com demi mendapat tiket-tiket dan hotel kece yang murah tetapi nggak murahan 😃😃.
Sunset Hill Hotel, Labuan Bajo |
Kami memutuskan naik Sriwijaya yang transit di Bali dan sampai di Labuan Bajo pada sore hari. Saya sudah memesan tempat menginap di Sunset Hill Hotel, Labuan Bajo. Lokasinya memang agak jauh dari pusat kota, tetapi view-nya nggak bikin menyesal deh pokoknya. Suami yang awalnya ngedumel karena nggak bisa menikmati kulineran malam di dekat pelabuhan Labuan Bajo akhirnya bisa tersenyum puas.
Hari kedua di Labuan Bajo, sekitar jam 8 pagi kami sudah dijemput oleh tim dari Fun Adventure, namanya Mba Setiawati. Kami langsung menuju ke pelabuhan Labuan Bajo untuk memulai Sailing Board selama 3 hari 2 malam di kepulauan Komodo. Benar-benar nggak kebayang gimana rasanya berlayar dari pulau ke pulau selama berhari-hari, dan ternyata seru sekali. Kondisi laut saat itu sedang bersahabat jadi ombaknya cukup tenang dan tidak memusingkan. Tidur pun rasanya seperti sedang diayun-ayun. Sangat menyenangkan.
Pulau Padar dari atas Kapal |
Dan yang paling excited adalah ketika kami akhirnya bertemu dengan Sang Penguasa Pulau, siapa lagi kalau bukan Om Komodo yang begitu gagah namun selalu tampak bermalas-malasan.
Foto bersama Komodo di Pulau Komodo |
Senja di Pulau Gili Lawa Darat juga menjadi senja yang sulit untuk dilupakan. Kami hanya mampu mengucap syukur yang tidak ada habisnya pada Yang Maha Kuasa karena telah diberi kesempatan untuk menikmati keindahan ciptaan-Nya.
Senja di Gili Lawa |
Untuk cerita dan itinerary bulan madu kami yang lainnya selama di Waerebo dan Kelimutu nanti akan saya bahas secara terpisah ya. Hehehe
No comments