Belajar Menjaga Alam dari Gerakan Blackmores Peduli Tukar Botol

 

https://jakartakita.com/

Sebagai orang yang lahir dan dibesarkan di pesisir pantai utara Jakarta, rasanya sedih melihat bagaimana kondisi laut Jakarta yang semakin hari semakin mirip tempat sampah. Selain banyaknya tumpukan sampah seperti botol-botol plastik yang mengapung, warna air lautnya juga sudah semakin menghitam dan bau sampah. Jauh berbeda dari kondisi ketika saya kecil dulu, air lautnya masih bersih dan seingat saya sampah botol plastik pun nyaris tidak ada. Bayangkan, kalau laut Jakarta saja kondisinya sangat memprihatinkan, lalu bagaimana kondisi laut di kota besar lain yang letaknya jauh dari ibukota negara?

Separah apa pencemaran sampah laut kita?

https://pontas.id/

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa negara di Asia Tenggara menyumbang sampah plastik terbesar dunia, salah satunya Indonesia. Jadi selain Thailand, Filipina dan Vietnam, negara kita penyumbang sampah plastik terbanyak di laut global. Mayoritas sampah plastik berupa kantong dan botol plastik.

Nah, kalau berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam Pemantauan Sampah Laut Indonesia tahun 2017 sebanyak 41% pencemaran sampah terdapat di perairan laut Indonesia. Jumlah yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013 saja, sebanyak 165.000 ton sampah plastik yang dibuang ke sungai bermuara di perairan Indonesia. Mirisnya lagi, menurut estimasi data global pada tahun 2015, negara kita menempati peringkat ke-2 sebagai penghasil sampah plastik dunia. 

Jadi, kalau bukan kita yang ikut bergerak dan peduli terhadap masalah sampah laut ini, coba bayangkan akan menjadi seperti apa laut kita pada 5 atau 10 tahun ke depan? Apakah kita tega mewariskan laut yang tercemar pada anak cucu kita?

 

Upaya Penanganan dari Pemerintah

Sebenarnya masalah penanganan sampah laut ini sudah cukup mendapatkan perhatian dari Pemerintah. Apalagi sejak dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 83 tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut, beragam upaya mulai dilaksanakan Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan penanganan sampah yang ada di laut, termasuk sampah plastik. Mulai dari upaya bersih-bersih pantai dan laut yang melibatkan berbagai kalangan masyarakat, mulai dari masyarakat pesisir sampai kalangan pelaku usaha dengan menggandeng berbagai komunitas pecinta laut dan relawan yang peduli pada kelestarian laut Indonesia. Selain itu juga dilakukan inovasi atas teknologi pengolahan sampah dan juga alih teknologi berupa pengolahan kemasan dan sedotan rumput laut. Segala macam upaya tersebut dilakukan karena masalah penanganan sampah plastik ini memang sudah menjadi permasalahan dunia yang harus segera diatasi. 

Lalu bagaimana hasilnya? Di tahun 2021 jumlah sampah di laut sudah berkurang sekitar 28,5% masih cukup jauh memang dibandingkan target yang ditetapkan sebesar 70% sampah laut berkurang di tahun 2025 dan target laut terbebas dari sampah sepenuhnya di tahun 2040. Tetapi setidaknya ada harapan untuk masa depan laut kita.

Kontribusi apa yang bisa kita lakukan untuk laut bebas dari sampah plastik?

Banyak hal yang sebenarnya bisa kita lakukan sebagai upaya mendukung laut kita bebas dari sampah plastik, misalnya :

  • Gunakan Botol Minum

Sejak menjadi ibu, kemana-mana saya selalu membawa botol minum. Kenapa? Awalnya karena anak saya yang belum bisa minum dengan menggunakan botol kemasan tanpa pipet/sedotan. Dan setelah anak saya bertambah menjadi dua, kebiasaan ini tentunya terus berlanjut dengan alasan menghemat. Lumayan loh kalau setiap bepergian harus membeli air minum kemasan untuk 4 orang. Misalnya saja 1 botol air kemasan 600ml biasanya di tempat wisata harganya Rp. 5.000,- berarti total untuk 4 orang tuh Rp. 20.000,- kan? Selain itu, kita juga ikut menyumbang 4 botol sampah plastik. Ingat, itu baru kita sekeluarga, bagaimana kalau semua keluarga melakukan hal yang sama? Berapa banyak tumpukan botol sampah plastik yang mungkin saja akan bermuara di laut. 

  • Gunakan Kantong Belanja
ilustrasi kantong belanja

Saya termasuk ibu-ibu yang jarang belanja ke pasar ataupun tukang sayur keliling, paling seminggu hanya sekali dua kali ketika wiken. Selebihnya saya lebih sering berbelanja secara online dan biasanya kemasannya bukan kantong plastik, tetapi mereka mengemasnya di dalam kardus yang bisa dikembalikan lagi sehingga tidak menjadi sampah rumahan. 
Nah, kalau kebetulan belanja ke pasar, tukang sayur, ataupun supermarket, saya pasti membawa kantong belanja sendiri karena memang stok kantong belanja di rumah cukup banyak. Mungkin kelihatannya sepele, tetapi kebiasaan ini cukup efektif loh untuk mengurangi sampah plastik. 

  • Kurangi Makanan dan Minuman Kemasan

Mengurangi jajan makanan dan minuman kemasan memang tidak mudah, saya sendiri belum disiplin menerapkan ini karena cemilan bocil entah biskuit, keripik, ataupun yogurt masih menggunakan kemasan plastik. Jadi yang saya kurangi adalah kebiasaan saya membeli minuman kopi kemasan. Saya menggantinya dengan menyeduh kopi racikan sendiri, tentunya jadi jauh lebih hemat dan mengurangi sampah plastik dari gelas ataupun botol plastik kopi kemasan. 

  • Kurangi Alat Makan Sekali Pakai
ilustrasi alat makan sekali pakai

Semenjak pandemi covid-19, kalau pergi kemana pun saya pasti membawa alat makan sendiri. Alasan utamanya tentu saja agar higienis, jadi kalau terpaksa harus makan di luar rumah tidak terlalu khawatir pada kebersihan alat makannya. Selain itu, beberapa restoran cepat saji biasanya menyediakan alat makan berupa sendok/garpu dari bahan plastik. Coba bayangkan berapa banyak sampah plastik yang disumbangkan oleh alat makan sekali pakai ini. Yuk, mulai sekarang kita biasakan membawa alat makan sendiri agar bisa membantu mengurangi pencemaran sampah plastik di laut. 

  • Disiplin Membuang Sampah Pada Tempatnya

Membuang sampah pada tempat sampah kelihatannya merupakan hal sederhana yang bisa dilakukan oleh siapa saja, tetapi entah kenapa budaya masyarakat kita masih cukup sulit untuk disiplin melakukannya. Berbagai alasan menjadi isu yang tidak habis-habisnya untuk dibahas, mulai dari tidak adanya sarana dan prasarana tempat pembuangan sampah, biaya membuang sampah yang tidak gratis, sampai alasan lebih praktis membuang sampah di sungai daripada mencari tempat pembuangan sampah. 

Sebenarnya alasan-alasan tersebut menurut saya lebih karena kurangnya pengetahuan mereka atas akibat yang ditimbulkan dari perbuatan membuang sampah sembarangan. Dan tidak bisa dipungkiri juga kalau masih banyak masyarakat kita yang tingkat pendidikannya rendah serta edukasi dan penyuluhan-penyuluhan terkait sampah dan pengolahan sampah masih sangat terbatas. Padahal sampah yang diolah dengan baik bisa menjadi sumber penghasilan baru loh

Sebagai ibu, saya pribadi selalu mengajarkan pada anak-anak saya tentang disiplin untuk membuang sampah pada tempatnya, mulai dari rumah. Harapannya agar mereka terbiasa dan seterusnya akan menjadi kebiasaan baik yang dilakukan hingga dewasa. Setidaknya edukasi terhadap anak-anak ini menjadi salah satu upaya saya dalam menciptakan generasi yang peduli akan kelestarian lingkungan dan keberlangsungan bumi kita. 


Blackmores Peduli Tukar Botol

Apa sih Blackmores Peduli Tukar Botol? 

Jadi, PT. Kalbe Blackmores Nutrition ("Blackmores Indonesia") dengan salah satu produk unggulannya yaitu Blackmores Odourless Fish Oil yang merupakan suplemen minyak ikan dengan sumber alami Omega-3 dari ikan laut untuk membantu menjaga kesehatan tubuh, membuat sebuah gerakan mengumpulkan botol plastik bekas untuk didaur ulang. Aksi ini merupakan salah satu bentuk komitmen dari Blackmores Indonesia untuk mewujudkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, khususnya ekosistem laut melalui program Blackmores Peduli Tukar Botol. Apalagi sumber utama Blackmores Odourless Fish Oil adalah ikan laut, sehingga harapannya dengan laut yang bersih maka kehidupan biota laut termasuk ikan-ikan di dalamnya juga terjaga dengan baik. 

Melalui program ini, Blackmores Indonesia telah berhasil mengajak masyarakat mengumpulkan 3.783 botol plastik bekas vitamin yang nantinya akan dikelola atau didaur ulang sehingga tidak menambah angka sampah plastik yang mengotori laut.
Selanjutnya, botol-botol plastik yang telah terkumpul tersebut akan dikelola dan didaur ulang oleh eRecycle (organisasi pengelolaan daur ulang sampah plastik), guna mencegah sampah botol plastik mencemari laut. “Blackmores mengucapkan terima kasih kepada semua konsumen yang telah ikut berpartisipasi serta para mitra yang sudah mendukung program ini, sebagai upaya bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Country Head Kalbe Blackmores Nutrition, Dickson Susanto.

Blackmores berharap, inisiatif kolaborasi yang dilakukan melalui program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’ dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk bekerjasama memperbaiki kualitas lingkungan, terutama ekosistem laut. “Kedepannya, Blackmores Indonesia berkomitmen untuk terus berkontribusi menjaga laut tetap bersih untuk sekarang dan masa depan. Sebab, kami meyakini jika semakin banyak orang yang peduli untuk menjaga lingkungan, maka kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat Indonesia akan dapat terjaga,” tutup Dickson Susanto.
 


Kenalan yuk dengan produk Blackmores

Siapa yang sudah kenal dengan vitamin-vitamin produk dari Blackmores? Saya sendiri sudah mengonsumsi vitamin Blackmores Pregnancy and Breastfeeding Gold sejak hamil anak pertama dan terus berlanjut sampai menyusui anak kedua. Untuk anak-anak saya pun mulai usia 2 tahun sudah saya berikan vitamin Blackmores Body Shield Koalakids yang ada gambar koalanya dengan klaim low sugar.
Kalau Blackmores Odourless Fish Oil sendiri merupakan salah satu produk vitamin unggulan dari Blackmores yang bisa dikonsumsi mulai dari anak-anak usia 6 tahun ke atas sampai orang dewasa. Vitamin ini mengandung sumber alami Omega-3 dua kali lipat lebih banyak yang berasal dari ikan laut. Terbuat dari ikan kecil (sardines, anchovies, dan mackarel) sehingga kontaminasi lebih rendah dan terjaga kelestariannya (tidak punah). Level merkuri minimal (hampir nol) sehingga sangat aman dan direkomendasikan untuk dikonsumsi setiap hari. 


Manfaat Minyak Ikan

Minyak ikan tuh banyak sekali manfaatnya, salah satunya untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, juga sebagai vitamin otak yang konon bisa meningkatkan kecerdasaan anak. Selain itu juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan menurunkan kadar Trigliserida (kolesterol jahat) dalam darah. Tetapi kebanyakan minyak ikan berbau amis dan meninggalkan bau mulut sehingga banyak orang enggan mengonsumsinya. 
Melalui produk Blackmores Odourless Fish Oil ini Blackmores Nutrition memberikan solusinya dengan inovasi minyak ikan yang memiliki keunggulan tidak berbau karena mengandung ekstrak vanilla untuk menetralisir bau amis ikan. 
Bagi yang tertarik membeli produk minyak ikan, jangan lupa ada hal yang harus diperhatikan yaitu jumlah Omega-3 (EPA + DHA) pada setiap kapsul, bukan pada jumlah kandungan minyak ikannya. Satu kapsul minyak ikan umumnya mengandung 1000 mg minyak ikan, dan jumlah Omega-3 (EPA + DHA) umumnya adalah 300 mg (180 EPA + 120 DHA). Sisanya merupakan asam lemak lain yang tidak memiliki efek kesehatan seperti EPA + DHA. 

Untuk Blackmores Odourless Fish Oil sendiri komposisinya kira-kira sebagai berikut :

Fish oil (natural) 1034 mg

Mengandung 518 mg omega-3
- Eicosapentaenoic acid (EPA) 310.8 mg
- Docosahexaenoic acid (DHA) 207.2 MG

Bahan tambahan : Gelatin (bovine hide), perisa (vanillin)

Selain sudah diuji dan diawasi oleh badan Internasional seperti WWF (World Wide Fund for Nature) sehingga kualitas dan kemurnian minyak ikannya terjamin, Blackmores Odourless Fish Oil ini juga sudah terdaftar di BPOM No. SI 164307071 sehingga tidak perlu khawatir lagi mengenai keamanan produknya. Selamat mencoba...!!! 

Keep Healthy and Be Happy ya moms....💓


No comments