PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini itu selama ini memang identik dengan institusi pendidikan, padahal sebenarnya pendidikan anak usia dini yang digalakkan oleh Pemerintah kita lebih kepada konsep orang tua dalam mendidik anaknya mulai dari sedini mungkin. Mendidik dalam artian kita mengajarkan mereka mengenai nilai-nilai karakter, nilai-nilai moral, dan juga nilai-nilai agama bukan sekedar pendidikan intelektual semata. Karena mengajarkan anak-anak ilmu berhitung itu jauh lebih mudah daripada melatih mereka untuk mengantri. Mengenai apakah kita harus memasukkan anak pada institusi formal (sekolah) itu merupakan pilihan dari masing-masing orang tua. Kalau memang merasa lebih nyaman mendidik sendiri anak-anak kita di rumah sampai usia mereka cukup untuk masuk sekolah dasar ya silakan saja, tetapi kalau memang kita ingin mempercayakan pendidikan anak usia dini kepada institusi formal pun tidak masalah. Saat ini sudah banyak sekolah-sekolah PAUD yang mengusung konsep belajar sambil bermain, jadi anak-anak akan merasa senang dengan kegiatan barunya di tempat PAUD.
Lalu apakah boleh kalau kita mendidik sendiri anak kita di rumah dengan bekal berbagai referensi yang bisa kita cari melalui kecanggihan teknologi? Tentu saja boleh. Tetapi perlu diingat, tidak semua informasi yang kita akses melalui sosial media itu benar adanya. Kadang ada juga sumber informasi yang tidak jelas dan justru akan menyesatkan kalau kita ikuti tanpa mencari tahu lebih lanjut lagi. Intinya, teknologi itu seperti pedang bermata dua yang bisa membantu tetapi juga bisa membunuh kalau kita tidak menggunakannya secara bijak. Pernah dengar perdebatan panjang mengenai larangan penggunaan kata "jangan" pada anak? Dan itu hanya satu dari ribuan perdebatan panjang lainnya yang sampai saat ini belum menemukan titik temu. Saya sendiri lebih memilih mengambil jalan tengah, tidak mengharamkan kata "jangan" tetapi juga tidak boros menggunakannya pada anak.
Tidak bisa dipungkiri, bagi Ibu Millenial seperti kita mendidik anak tidak bisa dipaksakan lagi mengikuti aturan dan tata cara ala ibu-ibu di jaman tahun 1990-an. Jaman sudah berubah dan pesatnya perkembangan teknologi tidak mungkin ditawar lagi. Arus informasi menggelontor semudah kita menjentikkan jari-jari di atas layar ponsel atau gawai lainnya. Saya sendiri termasuk ibu baru yang banyak mengambil ilmu-ilmu
parenting dan mengadopsi cara-cara menstimulasi anak dari sosial media seperti Instagram, Facebook, dan Blog-blog
parenting yang sangat mudah diakses. Lalu kalau orang tuanya terlihat sedang bermain ponsel oleh anaknya apakah nanti tidak membuat anaknya penasaran dan ingin mencoba? Pastinya begitu. Lagipula melarang anak-anak bersentuhan dengan teknologi bukanlah solusi yang tepat, karena cepat atau lambat mereka pasti akan terpapar oleh kemajuan teknologi. Jadi menurut saya, sebagai orang tua Millenial kita harus berkomitmen untuk menggunakan teknologi dengan bijak dan memperkenalkan teknologi pada anak dengan tepat guna. Bagaimana caranya? Dampingi mereka dan awasi penggunaannya, misalnya dengan fitur
parental lock yang bisa kita
setting pada gawai sehingga pemakaiannya bisa kita batasi.
Apa itu saja sudah cukup? Tentu saja tidak karena sebagai orang tua kita pun tidak bisa mengawasi anak kita selama 24 jam sehari selama 360 hari. Maka diperlukan pendidikan moral, karakter, serta agama. Harapannya dengan nilai-nilai tersebut maka anak kita akan mengerti hal-hal baik dan hal-hal yang tidak baik untuk dilakukan. Dari situ kemudian akan terbentuk nilai karakter anak yang nantinya terbawa hingga dewasa kelak. Apa sih bedanya pendidikan moral dengan pendidikan karakter? Pendidikan moral itu lebih kepada mengajarkan anak mengenai perilaku, sikap, budi pekerti, dan perbuatan lainnya yang membuat anak bisa menilai dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Sementara pendidikan karakter lebih kepada pembentukan personal dan individual anak, misalnya membuat anak menjadi pribadi yang peduli, berpendirian, bertanggung jawab, kritis, cerdas dan disiplin. Tidak mau kan punya anak yang susah diatur?
|
Kesalahan dalam melatih anak untuk disiplin |
Pada dasarnya anak-anak itu seperti kertas kosong yang mana kita sebagai orang tua memiliki tanggung jawab membentuk mereka menjadi sosok yang baik dan berguna di masa depannya. Jadi sudah jelas kalau pendidikan anak usia dini merupakan hak anak-anak kita. Untuk ibu yang memilih mendidik sendiri anak-anaknya tentu patut disyukuri, tetapi untuk ibu pekerja seperti saya kalaupun berencana memasukkan anak ke institusi formal seperti sekolah PAUD ya tidak bisa disalahkan juga. Pilihan yang cukup masuk akal karena saya tidak memiliki cukup waktu untuk membersamai anak saya selama satu minggu penuh.
Untungnya saat ini sudah banyak sekolah PAUD dengan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan perkembangan jaman. Salah satunya #appletreebsd yaitu Pre-school yang berlokasi di BSD
City, Tangerang, Banten. Ada banyak kelas, mulai dari usia 1,5 tahun sampai dengan 6 tahun.
Disini anak-anak diajarkan menggunakan dua bahasa yaitu English dan Mandarin. Mereka mengadopsi kurikulum pendidikan dari negeri tetangga kita Singapura yang kita semua sudah tahu persis bagaimana unggulnya kualitas pendidikan di negeri Singa itu. Didukung dengan tenaga pengajar yang masih muda-muda, tentu kita percaya selain memiliki kapabilitas dalam mengajar pastinya mereka juga melek teknologi dan sangat
familiar dengan penggunaan gawai. Lalu bagaimana dengan makanan anak-anak kita? Tenang saja, karena Apple Tree juga menyediakan makanan yang sehat dan bergizi untuk konsumsi anak-anak kita selama di sekolah. Mereka juga merancang bangunan sekolah senyaman mungkin sehingga anak-anak merasa
homey. Dan karena setiap kelas hanya dibatasi tidak lebih dari 20 anak, jadi kita bisa bernapas lega karena anak-anak kita pasti diawasi dengan fokus oleh para pendampingnya di kelas.
Nah, untuk yang penasaran ingin mencari informasi lebih mendetail lagi mengenai Apple Tree Pre-School BSD ini bisa langsung mengunjungi
situs mereka karena disana kalian juga bisa melihat-lihat
gallery kegiatan anak-anak di #appletreebsd
Catatan : Artikel ini diikutsertakan dalam Blog Competition dengan tema "Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini dalam Era Digital"
School Address :
3rd & 7th Floor of EduCenter BuildingKav. Commercial International School II No.8BSD City, Lengkong Kulon, Pagedangan,Tangerang, Banten 15322
Yesss...artikel yg sangat bermanfaat utk ibu pekerja seperti saya. Sukses terus buat mrs. Trie 😊
ReplyDeleteTengkyu 😊
DeleteYesss...artikel yg sangat bermanfaat utk ibu pekerja seperti saya. Sukses terus buat mrs. Trie 😊
ReplyDeleteMakasih kaka manfaat banget infonya
ReplyDeletesama2, terima kasih sudah mampir
Delete